Sistem Penampungan Air Baku Distrik Amban Belum Optimal
Anggota Komisi V DPR RI Hamka Baco Kadi usai meninjau lokasi penampungan air baku foto : Tiara/mr
Anggota Komisi V DPR RI Hamka Baco Kadi menilai sistem penampungan air baku di Distrik Amban, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat belum optimal. Pasalnya, sudah lebih dari satu tahun belum beroperasi. Padahal pembangunannya yang dimulai sejak tahun 2015 itu sudah selesai pada tahun 2016.
“Ini menjadi persoalan kenapa sampai sekarang ini belum difungsikan. Saya mendengar info bahwa sebenarnya ini baru dua kali diuji coba. Dan dalam uji coba tersebut masih ada kebocoran di 8 titik sepanjang saluran sepanjang 36 km dari sumber air. Ini harus ada investigasi khusus kenapa kebocoran tersebut tidak pernah tertangani,” jelas Hamka usai meninjau lokasi penampungan air baku bersama Tim Kunker Komisi V DPR RI di Distrik Amban, Manokwari, Papua Barat, Selasa (31/7/2018).
Usai melakukan peninjauan, Hamka menilai terdapat kesalahan prosedural pada sambungan pipa. Itulah yang diduga sebagai penyebab kebocoran. Ia pun melakukan penyelidikan dari sumber air, dan menemukan sambungan besi dihubungkan pada pipa, kemudian dihubungkan besi, lalu pipa lagi.
“Ini prosedur yang fatal menurut saya. Pantas saja tidak bisa difungsikan dengan baik. Padahal jika berfungsi kemampuan intake air baku bisa bermanfaat untuk 3000 rumah ,” tandas politisi Partai Golkar itu.
Untuk itu Hamka merasa ke depan perlu ada penyelidikan lebih lanjut untuk evaluasi secara menyeluruh terhadap program-program Cipta Karya maupun Dirjen air. “Saya berharap semua pemangku kepentingan bisa bersinergi dengan baik untuk membangun Papua Barat yang lebih baik ke depannya,” tutup politisi dapil Sulsel itu. (tra/sf)